Selasa, 12 Juni 2018

Keren dengan The Watch Co.

Gaes tampil keren itu perlu gak sih...???
So pastilah perlu banget... apalagi kamu adalah insan-insan gaul era sekarang. Tua, muda, anak-anak juga pingin tampil keren. Kemanapun berada pasti pingin terlihat Ok dan kece! Tak ada manusia yang tampil berantakan, ...is messy?? Oh no...!!! Intinya semua pingin tampil kece abis. Kece penampilan, kece memanfaatkan waktu dan kece segalanya dech.

Kebetulan saat ini adalah bulan ramadhan, tentu banyak juga ya aktivitas tambahan yang meski dijalanin, seperti sholat tarawih berjamaah, ikut tadarus di masjid, bukber (buka bersama ) atau menjadi relawan yang suka ngebagi-bagi takjil di petigaan/perempatan/ atau simpang lima jalanan. Itu juga mulia lho...dann semoga bisa membuat ramadhan kali ini menjadi berkah, Amin...

Ada yang kurang gaes...apalagi kalau bukan tentang jam tangan. Mengingat waktu terus berjalan dan penting untuk kita mengetahuinya. Bisa-bisa kita terlambat ke jadwal berikutnya. Mau??? Karenanya jangan lewatkan untuk mengenakan jam tangan ya.

Harus kita akui, keberadaan jam itu penting sekali gaes. Contoh kecil aja di bulan ramadhan kali ini, sewaktu nunggu waktu berbuka puasa atau imsak sering khan liat-liat jam tangan terus... Kebayang gak sih tanpa jam!! Jamin dech semua  akan berantakan. Tak ada ketetapan waktu yang jelas antara tenggang aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain atau untuk mengukur seberapa lama jalannya kegiatan. Kalau sudah begini mana bisa hidup teratur, yang ada ya itu tadi ...is messy alias...berantakan gaes. Kalau sudah berantakan semua pasti kacau, so bukan kece lagi. Alamak...
Tak ada salahnya yuk kita melihat ke sejarah jam tangan,  Jam tangan atau Arloji adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat itu semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual(hand-winding). Jam tangan tertua yang diketahui adalah jam tangan milik Ratu Inggris Elizabeth I yang dibuat oleh Robert Dudley pada tahun 1571. Dari abad 16 hingga awal abad 20, jam tangan hanya digunakan oleh wanita, sedangkan pria menggunakan jam saku.
Dominasi jam tangan bermesin mekanik selama berabad-abad dengan segala keindahan, kerumitan, dan kemewahannya, akhirnya sedikit terganggu dengan hadirnya jam tangan bermesin elektrik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di Lancaster, Pennsylvania,Amerika Serikat oleh Hamilton Watch Company. Penelitian arloji elektrik tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1946.

Buat yang praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Apalagi kalau bukan jam tangan The Watch Co. Jam tangan yang keren dan bisa mendukung penampilan kamu-kamu di bulan ramadhan kali ini. Gaes jam tangan The Watch Co bisa menemani hari-harimu beraktivitas alias menjadi teman setiamu yang senantiasa memberi jawaban atas waktumu  kapan saja. Asyik khan, jawaban yang diberikan dijamin akurat.

Waktu adalah uang begitu kalimat yang sering kita dengar. Untuk bisa mengatur waktu kita butuh alat pengukur waktu yaitu jam. The Watch Co adalah jam tangan dengan garansi seumur hidup. Enak khan...
Ayo buruan bergabung dengan jam tangan The Watch Co. Kapan lagi kalau tidak sekarang apalagi ada lho model-model baru yang diluncurkan The Watch Co. Untuk info lebih lengkapnya silahkan buka link di bawah ini ya gaes,


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Jam_tangan

Persatuan Menuju Keutuhan NKRI

Tema : Bersatu dalam Menjaga NKRI

“Manisnya Negeriku” by Pujiono, tentang keragaman dan kewajiban menjaga negeri Indonesia
Adalah salah satu musik bagus yang membuat kita menjadi nasionalis, cinta dengan tanah air.



NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah Negara yang terdiri dari banyak pulau, di mana antar-pulau dipisahkan oleh wilayah perairan/ Laut. Sungguh bila dibayangkan tentu tidaklah  mudah untuk menjaga ketenteraman dan persatuan di negeri ini. Apalagi negeri ini mempunyai banyak budaya, bahasa dan sebagainya. Untung saja kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua) karya Empu Tantular, yang seakan sudah berurat akar di benak dan pikiran kita. Bila kali kedua kita menengok ke belakang, masih ingatkah Anda dengan Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada yang berarti ia tidak akan memakan palapa yaitu garam atau rempah-rempah, sebelum ia behasil mempersatukan kepulauan Nusantara. Bila di masa dulu saja sudah berpikir mengenai persatuan, semestinya di masa kini kita lebih mengindahkannya dan membudayakannya. Karena kita hidup di era modern, yang sudah mengalami perkembangan kontemporer. Ditandai dengan munculnya gawai dan melibatkan teknologi cyberspace (teknologi internet), sehingga memudahkan kita bisa menjalin komunikasi yang membahas berbagai kepentingan, menjadikan semua pekerjaan lebih efisien, praktis dan murah, komunikasi yang dalam waktu sekejap bisa dilakukan tanpa memandang seberapa jauhnya jarak. Komunikasi yang baik tentu bisa menunjang terwujudnya rasa pesatuan dan kesatuan. Bukan malah sebaliknya menggunakan gawai di media sosial untuk menularkan ujaran-ujaran kebencian yang isinya cenderung memojokkan satu pihak atau menganggap pihaknya sendiri yang lebih atau paling baik.

NKRI akan selamanya bertahan dan berjaya bila warga negaranya senantiasa menyukai pendidikan. Pendidikan bukan hanya formal melainkan juga informal. Istilah kerennya adalah Long Live Education ( pendidikan seumur hidup ). Lantas apa kaitanya pendidikan, karya, persatuan dan tetap terjaganya NKRI???

Untuk menjadi seorang pembelajar atau aktivitas apapun sangatlah dibutuhkan suasana yang tenang, aman dan gembira. Atau lebih umumnya bila persatuan terjaga, suasana akan aman dan tenteram, bila suasana demikian tentu akan nyaman untuk belajar dan beraktivitas apapun itu bentuknya.  Sebaliknya bila dimana-mana terjadi huru-hara, kerusuhan, sebaran kebencian, kemarahan dan lain sebagainya hal yang serupa, bagaimana kita akan merasa nyaman apalagi belajar, beraktivitas dan berkarya?



Kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, memerlukan orang lain sehingga mengharuskan kita untuk berhubungan dengan orang lain, baik melalui sebuah komunitas, antar komunitas ataupun yang sifatnya interpersonal. Semuanya adalah bentuk dari hubungan sosial itu sendiri. Hubungan sosial yang baik bisa didapat melalui komunikasi yang baik dan etis serta penuh rasa toleransi. Hubungan sosial yang bukan bersifat manipulatif atau manis di luar saja melainkan hubungan yang benar-benar berlandaskan rasa asah, asih dan asuh karena adanya kesamaan bahwa kita adalah sama-sama berstatus WNI dan sama –sama makhluk Tuhan YME, keturunan nabi Adam dan Siti Hawa yang sama-sama hidup di wilayah NKRI. Hal-hal yang sifatnya asasi dan tidak perlu untuk diperdebatkan semestinya kita hindari untuk memperdebatkannya, karena semua itu akan berujung pada pembenaran masing-masing pribadi/kelompok.
Marilah kita menganggap bahwa persatuan sebagai kebutuhan integratif sosial yang dapat mempererat hubungan dengan keluarga, teman, sahabat dan sebagainya. Akan lebih mudah menerima hal yang serupa/mirip/ istilah dalam komunikasi adalah Homophily (individu yang saling berinteraksi mempunyai kemiripan dalam sifat-sifat tertentu, seperti keyakinan, nilai-nilai, pendidikan, atau status sosial) dibandingkan dengan Heterophily (individu yang saling berinteraksi memiliki perbedaan dalam sifat tertentu). Keberagaman memerlukan toleransi demi tegaknya persatuan dan kesatuan   serta cerdas dalam menyikapi hoax (berita bohong/fitnah) dengan banyak membaca buku maupun literatur lainnya. Semoga kita bisa senantiasa menerapkannya. Amin.


Daftar Pustaka:

Suroso. 2012. Smart Brain: Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori. Surabaya: SIC.

Liestianingsih Dwi Dayanti, dkk. 2013. Hubungan Masyarakat. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 

Image : tangerangsatu.co.id

Image : teraju.id